Vitamin D merupakan salah satu vitamin yang sangat penting bagi tubuh. Vitamin ini berperan dalam penyerapan kalsium dan fosfor sehingga menjaga kesehatan tulang. Selain itu, vitamin D juga bermanfaat untuk kesehatan otot, sistem kekebalan tubuh, dan mengontrol pertumbuhan sel.
Kekurangan vitamin D bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang serius. Sayangnya, kekurangan vitamin D cukup umum terjadi saat ini. Beberapa penyebab utama defisiensi vitamin D antara lain kurangnya paparan sinar matahari, pola makan yang buruk, dan gangguan penyerapan vitamin D.
Penyakit yang Ditimbulkan Kekurangan Vitamin D
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan gangguan pada beberapa organ dan sistem di dalam tubuh. Beberapa kondisi kesehatan yang berpotensi timbul akibat defisiensi vitamin D antara lain:
Osteoporosis
Salah satu komplikasi utama akibat kekurangan vitamin D adalah osteoporosis atau pengeroposan tulang. Kekurangan vitamin D menyebabkan penyerapan kalsium dari makanan menjadi terganggu. Hal ini memicu tulang menjadi keropos dan rapuh.
Osteoporosis banyak menyerang wanita pascamenopause. Namun, pria juga bisa terkena gangguan ini. Osteoporosis meningkatkan risiko fraktur atau patah tulang.
Penyakit Jantung
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara rendahnya kadar vitamin D dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, kolesterol LDL tinggi, dan inflamasi pembuluh darah yang memicu serangan jantung.
Suplementasi vitamin D terbukti mampu menurunkan risiko serangan jantung hingga 16% pada orang dewasa deficien vitamin D.
Diabetes Tipe 2
Defisiensi vitamin D juga meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Vitamin D diperlukan untuk sekresi insulin yang baik dari pankreas. Tanpa vitamin D yang cukup, kadar gula darah menjadi sulit dikontrol.
Beberapa penelitian menemukan suplementasi vitamin D3 dosis tinggi dapat membantu menurunkan risiko diabetes hingga 30%.
Depresi
Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan gangguan mental seperti depresi. Vitamin D diperlukan untuk sintesis serotonin, zat kimia yang memengaruhi suasana hati di otak. Rendahnya kadar vitamin D berhubungan dengan peningkatan risiko depresi.
Sebaliknya, asupan vitamin D yang tinggi terbukti mampu mengurangi gejala depresi secara signifikan.
Penyebab Utama Terjadinya Kekurangan Vitamin D
Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang kekurangan vitamin D. Beberapa di antaranya adalah:
Kurangnya Paparan Sinar Matahari
Sumber utama vitamin D bagi manusia berasal dari sinar matahari. Paparan sinar UVB memicu produksi vitamin D di kulit. Namun, jika seseorang kurang terpapar sinar matahari, misalnya karena menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan, risiko kekurangan vitamin D meningkat.
Pola Makan yang Buruk
Beberapa makanan seperti ikan berlemak, kuning telur, dan jamur mengandung vitamin D. Namun, jika asupan makanan ini kurang, tubuh bisa kekurangan vitamin D.
Selain itu, diet tinggi lemak dan karbohidrat olahan juga dapat menghambat penyerapan vitamin D dari makanan.
Gangguan Penyerapan Vitamin D
Kondisi medis tertentu seperti penyakit Crohn, celiac disease, dan obesity juga meningkatkan risiko defisiensi vitamin D. Gangguan pada usus halus dapat mengganggu proses penyerapan vitamin D dari makanan ke dalam tubuh.
Cara Mencegah dan Mengatasi Kekurangan Vitamin D
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin D:
Berjemur Secara Teratur
Paparan sinar matahari adalah cara alami untuk mendapatkan vitamin D. Berjemur 2-3 kali seminggu, masing-masing sekitar 15 menit tanpa tabir surya dapat memenuhi kebutuhan vitamin D. Pastikan untuk menghindari jam 10 pagi hingga jam 4 sore untuk mengurangi risiko terbakar.
Konsumsi Makanan yang Mengandung Vitamin D
Tingkatkan asupan vitamin D dari makanan dengan mengonsumsi ikan berlemak seperti salmon dan sarden, kuning telur, jamur, susu, dan sereal yang difortifikasi vitamin D. Hindari makanan olahan tinggi lemak dan gula yang dapat mengganggu penyerapan vitamin D.
Minum Suplemen Vitamin D
Jika paparan matahari dan asupan makanan tak mencukupi, konsumsi suplemen vitamin D per hari dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin D. Konsultasikan dengan dokter mengenai dosis yang sesuai dengan kondisi Anda.
Periksakan Tingkat Vitamin D secara Berkala
Lakukan pemeriksaan kadar vitamin D dalam darah secara rutin, khususnya jika Anda berisiko tinggi mengalami defisiensi vitamin D. Hal ini penting untuk memantau status vitamin D dan segera melakukan intervensi jika kadarnya terlalu rendah.
Itulah informasi tentang bahaya kekurangan vitamin D dan cara mencegah serta mengatasinya. Kekurangan vitamin D bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, pastikan tubuh mendapatkan asupan vitamin D yang cukup melalui paparan sinar matahari, makanan, maupun suplemen jika diperlukan. Dengan vitamin D yang cukup, risiko penyakit akibat defisiensi vitamin D pun dapat dicegah.
Faktor Risiko Defisiensi Vitamin D
Beberapa kelompok rentan mengalami kekurangan vitamin D. Faktor risiko utama yang menyebabkan seseorang berisiko tinggi defisiensi vitamin D di antaranya:
- Kurang Paparan Matahari: Mereka yang menghabiskan sebagian besar waktu di dalam ruangan, seperti karyawan kantoran yang bekerja di dalam ruangan, memiliki paparan sinar UVB yang sedikit. Hal ini menyumbang risiko kurangnya produksi vitamin D di kulit.
- Tinggal di Daerah dengan Sinar Matahari Rendah: Wilayah dengan durasi sinar matahari yang sedikit sepanjang tahun juga meningkatkan kemungkinan warganya kekurangan vitamin D. Contohnya adalah daerah beriklim dingin dengan musim salju yang panjang seperti di Alaska dan Kanada.
- Lanjut Usia: Seiring penuaan, kulit kehilangan kemampuan untuk memproduksi vitamin D secara efisien saat terpapar sinar UVB. Oleh karena itu, lansia lebih berisiko mengalami defisiensi vitamin D.
- Berkulit Gelap: Orang dengan warna kulit gelap atau hitam memiliki kandungan melanin yang lebih tinggi. Melanin menghalangi sinar UVB mengenai kulit sehingga menghambat produksi vitamin D optimal.
Komplikasi Jangka Panjang Akibat Kekurangan Vitamin D
Jika dibiarkan berlarut-larut, kekurangan vitamin D bisa memicu komplikasi kesehatan kronis yang serius:
Gangguan Pertumbuhan pada Anak
Defisiensi vitamin D pada anak dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan seperti tulang membengkok atau pendek (rickets). Selain itu, kekurangan vitamin D juga dikaitkan dengan gangguan perkembangan motorik dan kognitif pada anak.
Karenanya, pastikan buah hati mendapat asupan vitamin D yang cukup agar tumbuh kembangnya optimal.
Peningkatan Risiko Jatuh dan Patah Tulang pada Lansia
Pada lansia, kekurangan vitamin D jangka panjang menyebabkan tulang sangat rapuh dan keropos sehingga risiko jatuh dan fraktur tulang meningkat tajam. Komplikasi patah tulang pada lansia berisiko memicu kematian dini.
Diabetes Tipe 2 yang Sulit Dikendalikan
Tanpa vitamin D cukup, kadar gula darah menjadi sulit dikontrol karena sel tubuh resisten terhadap insulin. Hal ini pada akhirnya bisa memicu komplikasi diabetes yang membahayakan nyawa seperti penyakit jantung, gagal ginjal, hingga stroke.
Gangguan Sistem Imun dan Autoimun
Kekurangan vitamin D berkepanjangan menurunkan kemampuan sistem kekebalan tubuh. Hal ini meningkatkan risiko infeksi dan peradangan kronis. Defisiensi vitamin D juga diduga memicu timbulnya penyakit autoimun seperti multiple sclerosis, rheumatoid arthritis, hingga lupus.
Perbandingan Sumber Vitamin D
Sumber Vitamin D | Kandungan per Saji |
Sinar matahari (sekitar 15 menit paparan) | 600 IU |
Salmon (85 gram) | 447 IU |
Sarden kalengan (92 gram) | 325 IU |
Susu sapi (1 gelas) | 115-124 IU |
Jamur portobello (1 cangkir) | 384 IU |
Kuning telur (1 butir) | 41 IU |
Sereal (1 mangkuk) | 40 IU |
Kesimpulan
Kekurangan vitamin D dapat menimbulkan risiko gangguan kesehatan yang serius seperti osteoporosis, diabetes tipe 2, hingga depresi. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap orang untuk memastikan asupan vitamin D cukup setiap harinya.
Cara termudah adalah dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi, mengonsumsi makanan seperti ikan, susu, dan jamur yang kaya vitamin D, serta minum suplemen vitamin D jika diperlukan. Dengan vitamin D yang cukup, kita dapat terhindar dari bahaya kekurangan vitamin D bagi tubuh.
Sumber Terpercaya
- Universidade Harvard, Escola de Saúde Pública: https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamin-d/
- Klinik Cleveland: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15050-vitamin-d-vitamin-d-deficiency
- Instituto Nasional Kesehatan (NIH): https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamin-d/